Nama : Barnabas Sebastian
Kelas : 3IA21
NPM : 52414038
Pengaruh
Terhadap Perkembangan Desain Grafis
- Perkembangan Desain Grafis di Berbagai Media
Desain grafis pada awalnya diterapkan untuk media-media statis, seperti buku, majalah, dan brosur. Sebagai tambahan, sejalan dengan perkembangan zaman, desain grafis juga diterapkan dalam media elektronik, yang sering kali disebut sebagai desain interaktif atau desain multimedia.
Batas dimensi pun telah berubah
seiring perkembangan pemikiran tentang desain. Desain grafis bisa diterapkan
menjadi sebuah desain lingkungan yang mencakup pengolahan ruang. Perjalanan
desain dan gaya huruf latin mulai diterapkan pada awal masa kejayaan kerajaan
ROMAWI.
Kejayaan kerajaan Romawi di abad
pertama yang berhasil menaklukkan Yunani, membawa peradaban baru dalam sejarah
Barat dengan diadaptasikannya kesusasteraan, kesenian, agama, serta alfabet
Latin yang dibawa dari Yunani.
Pada awalnya alfabet Latin hanya
terdiri dari 21 huruf : A, B, C, D, E, F, G, H, I, K, L, M, N, O, P, Q, R, S,
T, V, dan X, kemudian huruf Y dan Z ditambahkan dalam alfabet Latin untuk
mengakomodasi kata yang berasal dari bahasa Yunani. Tiga huruf tambahan J, U
dan W dimasukkan pada abad pertengahan sehingga jumlah keseluruhan alfabet
Latin menjadi 26.
Desain grafis berkembang pesat
seiring dengan perkembangan sejarah peradaban manusia saat ditemukan tulisan
dan mesin cetak. Pada tahun 1447, Johannes Gutenberg (1398-1468) menemukan
teknologi mesin cetak yang bisa digerakkan dengan model tekanan menyerupai
disain yang digunakan di Rhineland, Jerman, untuk menghasilkan anggur.
Ini adalah suatu pengembangan
revolusioner yang memungkinkan produksi buku secara massal dengan biaya rendah,
yang menjadi bagian dari ledakan informasi pada masa kebangkitan kembali Eropa.
Unsur dalam desain grafis sama seperti unsur dasar dalam disiplin desain
lainnya. Unsur-unsur tersebut (termasuk shape, bentuk (form), tekstur, garis,
ruang, dan warna) membentuk prinsip-prinsip dasar desain visual.
Prinsip-prinsip tersebut, seperti
keseimbangan (balance), ritme (rhythm), tekanan (emphasis), proporsi
(“proportion”) dan kesatuan (unity), kemudian membentuk aspek struktural komposisi
yang lebih luas. Peralatan yang digunakan oleh desainer grafis adalah akal,
mata, tangan, alat-alat tradisional (seperti pensil atau tinta), dan komputer.
Sebuah konsep atau ide biasanya tidak dianggap sebagai sebuah desain sebelum
direalisasikan atau dinyatakan dalam bentuk visual.
Bagaimanapun, alat yang paling
penting dan paling diperlukan dalam desain adalah akal. Pikiran yang kritis,
observasional, kuantitif, dan analitik juga dibutuhkan untuk merancang dan
merealisasikan ide tersebut. Pikiran yang kritis, observasional, kuantitatif
dan analitik juga diperlukan untuk mengkomposisi sebuah desain.
Pada pertengahan 1980, kedatangan
desktop publishing serta pengenalan sejumlah aplikasi perangkat lunak grafis
memperkenalkan satu generasi desainer pada manipulasi image dengan komputer dan
penciptaan image 3D yang sebelumnya adalah merupakan kerja yang susah payah.
Desain grafis dengan komputer
memungkinkan perancang (desainer) untuk melihat efek darilayout atau perubahan
tipografi dengan seketika tanpa menggunakan tinta atau pena, atau untuk
mensimulasikan efek dari media tradisional tanpa perlu menuntut banyak ruang.
Ide-ide baru seringkali datang
dengan uji coba pada alat dan metode, baik itu media tradisional maupun
digital. Beberapa perancang grafis profesional mengeksplorasi ide menggunakan
pensil di atas kertas untuk menghindari keterbatasan komputer, memungkinkan
mereka berpikir di luar kotak. Beberapa ide kreatif dari desain grafis diawali
serta dikembangkan bahkan sampai mendekati hasil akhir dalam pikiran, sebelum
diterapkan baik dengan metode tradisional maupun komputer.
Ada juga yang pembentukan
visualisasi terbantu dengan penggunaan komputer dengan kemampuan pembuatan
gambar yang kompleks dan cepat. Seorang perancang grafis bisa juga menggunakan
sketsa untuk mengeksplorasi ide-ide yang kompleks secara cepat tanpa pecah
konsentrasi karena masalah teknis dari perangkat lunak komputer. “Comp” (
istilah dalam desain grafis yang merujuk pada rancangan awal untuk diajukan
pada klien, kependekan daricomprehensive layout), buatan tangan seringkali
dipakai untuk mendapatkan persetujuan dari sebuah ide desain grafis.
Sketsa yang berupa thumbnail atau
coretan-coretan rancangan kasar pada kertas bisa juga digunakan untuk
menghasilkan ide dalam sebuah proses hybrida (gabungan antara penggunaan
komputer dan goresan tangan). Proses hybrida semacam ini khususnya berguna pada
pembuatan desain logo di mana masalah teknis dari perangkat lunak seringkali
memecahkan konsentrasi. Proses hybrida juga dipakai untuk membebaskan
kreativitas seseorang dalam pembuatan layout halaman atau pengembangan image.
Seorang perancang grafis tradisional
bisa juga mempekerjakan seniman produksi (production artist) yang mahir
menggunakan komputer untuk mewujudkan ide dari sketsa yang dibuatnya. Beberapa
Software Dalam Desain Grafis Perkembangan software tentunya akan menghasilkan
gambar yang mempunyai nilai seni yang tinggi.
Hal ini tentunya tidak terlepas dari
penggunaan software. Ada beberapa software yang digunakan dalam hal desain
grafis antara lain :
1.
Adobe Photoshop
2.
Adobe Illustrator
3.
Adobe After Effect
4.
CorelDraw
5.
Macromedia Freehand
·
Pengaruh Kebudayaan dan Teknologi
dalam membuat Desain Pemodelan Grafis)
Dalam membuat desain pemodelan
grafis, tentunya ada unsur-unsur yang berpengaruh dan sangat membantu desainer
dalam membuat sebuah model grafik. Diantara banyak unsur, ada dua unsur yang
sangat berpengaruh, yaitu, kebudayaan dan teknologi.
1.
Kebudayaan
Desainer menggunakan berbagai cara untuk menyampaikan artinya, dan sering kali memanfaatkan norma-norma budaya bersama, nilai-nilai, sejarah dan bahasa. Penggunaan simbol atau tokoh heroik dari masa lalu untuk mendukung atau mewakili sudut pandang atau kualitas tertentu. Selain itu, kebudayaan yang digunakan dalam desain pemodelan grafis secara tidak sengaja telah memberitahukan jati diri desainernya.
Desainer menggunakan berbagai cara untuk menyampaikan artinya, dan sering kali memanfaatkan norma-norma budaya bersama, nilai-nilai, sejarah dan bahasa. Penggunaan simbol atau tokoh heroik dari masa lalu untuk mendukung atau mewakili sudut pandang atau kualitas tertentu. Selain itu, kebudayaan yang digunakan dalam desain pemodelan grafis secara tidak sengaja telah memberitahukan jati diri desainernya.
2.
Teknologi
Desain grafis, seperti disiplin ilmu lainnya, terkait dengan teknologi di berbagai tingkatan. Teknologi mempengaruhi bagaimana desain yang diproduksi dan juga mempengaruhi perkembangan dalam gaya, seni dan masyarakat secara keseluruhan, yang pada gilirannya tercermin dalam bentuk desain. Teknologi juga menawarkan desainer berbagai media untuk proyek-proyek mereka.
Desain grafis, seperti disiplin ilmu lainnya, terkait dengan teknologi di berbagai tingkatan. Teknologi mempengaruhi bagaimana desain yang diproduksi dan juga mempengaruhi perkembangan dalam gaya, seni dan masyarakat secara keseluruhan, yang pada gilirannya tercermin dalam bentuk desain. Teknologi juga menawarkan desainer berbagai media untuk proyek-proyek mereka.
·
Desain Pemodelan Grafis dari Segi
Interaksi Manusia dan Komputer
Interaksi manusia dan komputer
(bahasa Inggris: human–computer interaction, HCI) adalah disiplin ilmu yang
mempelajari hubungan antara manusia dan komputer yang meliputi perancangan,
evaluasi, dan implementasi antarmuka pengguna komputer agar mudah digunakan
oleh manusia.
Ilmu ini berusaha menemukan cara
yang paling efisien untuk merancang pesan elektronik. Sedangkan interaksi
manusia dan komputer sendiri adalah serangkaian proses, dialog dan kegiatan
yang dilakukan oleh manusia untuk berinteraksi dengan komputer yang keduanya
saling memberikan masukan dan umpan balik melalui sebuah antarmuka untuk
memperoleh hasil akhir yang diharapkan.
Sistem harus sesuai dengan kebutuhan
manusia dan dirancang berorientasi kepada manusia sebagai pemakai.
Tujuan utama disusunnya berbagai
cara interaksi manusia & komputer :
untuk mempermudah manusia dalam
mengoperasikan komputer dan mendapatkan berbagai umpan balik yang ia perlukan
selama ia bekerja pada sebuah sistem komputer. Para perancang antarmuka manusia
dan komputer berharap agar sistem komputer yang dirancangnya dapat bersifat
akrab dan ramah dengan penggunanya (user friendly).
Kita butuh Interaksi manusia
komputer agar kita lebih cepat dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. serta dapat
membuat waktu pengerjaannya lebih cepat dan tidak membutuhkan banyak biaya
dalam membuat suatu pekerjaan.
Disiplin ilmu yang terlibat dengan
Interaksi manusia dan komputer sangatlah banyak. Dan salah satunya adalah
Desain Pemodelan Grafis.
Hai para T-readers,
jumpa lagi bersama saya Fajaruddin Shiddiq. Kali ini saya ingin
mendongeng mengenai asal muasal dari Design Grafis itu sendiri. Desain
grafis pada awalnya diterapkan untuk media-media statis, seperti buku,
majalah, dan brosur. Sebagai tambahan, sejalan dengan perkembangan
zaman, desain grafis juga diterapkan dalam media elektronik, yang sering
kali disebut sebagai desain interaktif atau desain multimedia. Batas
dimensi pun telah berubah seiring perkembangan pemikiran tentang desain.
Desain grafis bisa diterapkan menjadi sebuah desain lingkungan yang
mencakup pengolahan ruang.
Perjalanan desain dan gaya huruf latin mulai diterapkan pada awal masa
kejayaan kerajaan ROMAWI. Kejayaan kerajaan Romawi di abad pertama yang
berhasil menaklukkan Yunani, membawa peradaban baru dalam sejarah Barat
dengan diadaptasikannya kesusasteraan, kesenian, agama, serta alfabet
Latin yang dibawa dari Yunani. Pada awalnya alfabet Latin hanya terdiri
dari 21 huruf : A, B, C, D, E, F, G, H, I, K, L,
M, N, O, P, Q, R, S, T, V, dan X, kemudian huruf Y dan Z ditambahkan
dalam alfabet Latin untuk mengakomodasi kata yang berasal dari bahasa
Yunani. Tiga huruf tambahan J, U dan W dimasukkan pada abad pertengahan
sehingga jumlah keseluruhan alfabet Latin menjadi 26.
Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef
Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef
Hai para T-readers,
jumpa lagi bersama saya Fajaruddin Shiddiq. Kali ini saya ingin
mendongeng mengenai asal muasal dari Design Grafis itu sendiri. Desain
grafis pada awalnya diterapkan untuk media-media statis, seperti buku,
majalah, dan brosur. Sebagai tambahan, sejalan dengan perkembangan
zaman, desain grafis juga diterapkan dalam media elektronik, yang sering
kali disebut sebagai desain interaktif atau desain multimedia. Batas
dimensi pun telah berubah seiring perkembangan pemikiran tentang desain.
Desain grafis bisa diterapkan menjadi sebuah desain lingkungan yang
mencakup pengolahan ruang.
Perjalanan desain dan gaya huruf latin mulai diterapkan pada awal masa
kejayaan kerajaan ROMAWI. Kejayaan kerajaan Romawi di abad pertama yang
berhasil menaklukkan Yunani, membawa peradaban baru dalam sejarah Barat
dengan diadaptasikannya kesusasteraan, kesenian, agama, serta alfabet
Latin yang dibawa dari Yunani. Pada awalnya alfabet Latin hanya terdiri
dari 21 huruf : A, B, C, D, E, F, G, H, I, K, L,
M, N, O, P, Q, R, S, T, V, dan X, kemudian huruf Y dan Z ditambahkan
dalam alfabet Latin untuk mengakomodasi kata yang berasal dari bahasa
Yunani. Tiga huruf tambahan J, U dan W dimasukkan pada abad pertengahan
sehingga jumlah keseluruhan alfabet Latin menjadi 26.
Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef
Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef
Hai para T-readers,
jumpa lagi bersama saya Fajaruddin Shiddiq. Kali ini saya ingin
mendongeng mengenai asal muasal dari Design Grafis itu sendiri. Desain
grafis pada awalnya diterapkan untuk media-media statis, seperti buku,
majalah, dan brosur. Sebagai tambahan, sejalan dengan perkembangan
zaman, desain grafis juga diterapkan dalam media elektronik, yang sering
kali disebut sebagai desain interaktif atau desain multimedia. Batas
dimensi pun telah berubah seiring perkembangan pemikiran tentang desain.
Desain grafis bisa diterapkan menjadi sebuah desain lingkungan yang
mencakup pengolahan ruang.
Perjalanan desain dan gaya huruf latin mulai diterapkan pada awal masa
kejayaan kerajaan ROMAWI. Kejayaan kerajaan Romawi di abad pertama yang
berhasil menaklukkan Yunani, membawa peradaban baru dalam sejarah Barat
dengan diadaptasikannya kesusasteraan, kesenian, agama, serta alfabet
Latin yang dibawa dari Yunani. Pada awalnya alfabet Latin hanya terdiri
dari 21 huruf : A, B, C, D, E, F, G, H, I, K, L,
M, N, O, P, Q, R, S, T, V, dan X, kemudian huruf Y dan Z ditambahkan
dalam alfabet Latin untuk mengakomodasi kata yang berasal dari bahasa
Yunani. Tiga huruf tambahan J, U dan W dimasukkan pada abad pertengahan
sehingga jumlah keseluruhan alfabet Latin menjadi 26.
Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef
Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef
Desain grafis pada
awalnya diterapkan untuk media-media statis, seperti buku, majalah,
dan brosur. Sebagai tambahan, sejalan dengan perkembangan zaman, desain
grafis juga diterapkan dalam media elektronik, yang sering kali disebut
sebagai desain interaktif atau desain multimedia. Batas dimensi pun
telah berubah seiring perkembangan pemikiran tentang desain. Desain
grafis bisa diterapkan menjadi sebuah desain lingkungan yang mencakup
pengolahan ruang.
Perjalanan desain dan gaya huruf latin mulai diterapkan pada awal masa
kejayaan kerajaan ROMAWI. Kejayaan kerajaan Romawi di abad pertama yang
berhasil menaklukkan Yunani, membawa peradaban baru dalam sejarah Barat
dengan diadaptasikannya kesusasteraan, kesenian, agama, serta alfabet
Latin yang dibawa dari Yunani. Pada awalnya alfabet Latin hanya terdiri
dari 21 huruf : A, B, C, D, E, F, G, H, I, K, L,
M, N, O, P, Q, R, S, T, V, dan X, kemudian huruf Y dan Z ditambahkan
dalam alfabet Latin untuk mengakomodasi kata yang berasal dari bahasa
Yunani. Tiga huruf tambahan J, U dan W dimasukkan pada abad pertengahan
sehingga jumlah keseluruhan alfabet Latin menjadi 26.
Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef
Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef
Tidak ada komentar:
Posting Komentar